Glosarium.my.id -- Keluarga santri Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Albar Mahdi, yang tewas diduga dianiaya santri seniornya membenarkan adanya surat pernyataan tentang aturan yamg harus dipatuhi sebelum masuk ke ponpes tersebut.
Ibu dari Albar Mahdi, Siti Soimah melalui penasihat hukum keluarga, Titis Rachmawati, mengatakan memang ada surat perjanjian atau pernyataan yang sebelumnya harus ditandatangani kliennya agar anaknya bisa menempuh pendidikan di ponpes tersebut.
"Iya benar ada. Tapi itu hanya penyataan biasa dan lumrah diberikan oleh sekolah-sekolah pada umumnya. Surat itu juga tidak dipegang oleh klien kami," katanya, Jumat (9/9).
Titis juga membenarkan adanya salah satu poin dalam surat pernyataan itu yang berisi tentang bila ada masalah terhadap santri untuk lebih diutamakan diselesaikan secara kekeluargaan, dan tidak mengedepankan proses hukum.
"Tapi ini persoalannya kan nyawa seseorang dan ada dugaan kekerasan. Maka tentunya proses hukum lah yang harus dilakukan," katanya.
Selain itu, kata Titis, keluarga korban juga kecewa mengapa Ponpes Gontor baru terbuka dan melaporkan kasus ini ke polisi setelah viral dan menjadi perhatian publik.
"Termasuk surat kematian yang dikeluarkan dari RS Gontor itu. Kami juga belum mendapatkan penjelasan, dan masih mempertimbangkan apakah akan mengambil langkah hukum lanjutan," katanya.